Guru diminta memperhatikan kondisi kesehatan anak didik

Guru disuruh bertindak aktif untuk mencermati keadaan kesehatan serta perubahan anak didiknya terlebih berkenaan kekuatan daya serap dalam terima pelajaran di sekolah. Sekian di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratma dalam acara penyerahan 807 kacamata gratis pada siswa serta guru sekolah basic se Kota Bogor, di Aula Disdik, Kamis.

" Kita menghimbau guru di sekolah lebih proaktif mencermati perubahan anak didiknya, apakah mereka bisa menyerap pelajaran dengan baik, bila tak apa penyebab mesti di ketahui, " kata Edgar. Himbauan ini di sampaikan Edgar menyusul diketemukannya beberapa anak yang alami kesusahan pandangan tetapi tak mempunyai alat bantu untuk lihat dengan prima namun terus belajar dengan semua terbatasnya.

Keadaan itu tersingkap dalam program Mataku Sehat yang diadakan oleh Yayasan Lions Indonesia bekerja bersama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) waktu lakukan kontrol mata pada 7. 374 siswa serta guru sekolah basic. Beberapa murid ada yg tidak mengerti bahwa penglihatannya telah alami minus s/d -5 sampai -13. Serta mereka baru beroleh kaca mata lewat program itu.

" Bila ada anak yang lambat menulis catatan, ada yang susah membaca dari jarak jauh, mesti guru jeli. Apa yang bikin anak itu alami masalah, " kata Edgar. Edgar menyampaikan, di sekolah ada guru mata pelajara, guru kelas serta guru konseling yang harusnya memaksimalkan perannya, bukan sekedar memberi pelajaran keseharian namun juga memerhatikan keluhan anak didik.

Dikatakannya, bila anak alami keluhan, guru dapat memakai UKS untuk menolong perawatan keluhan kesehatan sang anak di sekolah, atau dapat segera mengkoordinasikan dengan orangtua siswa. " Kita jangan sempat tidak pedulikan prestasi anak lantaran terganggu oleh terbatasnya kesehatannya, kesehatan serta mentalitasnya. Satu diantara keluhan anak seperti mata serta telinga, mesti difokuskan penganannya serta dipetakan mulai sejak awal beberapa masalah kesehatan anak, " tuturnya.

Aprianti siswa kelas Vi SD Padjajaran Kota Bogor, terasa lega sesudah memperoleh pertolongan kaca mata. Dari hasil kontrol ia alami masalah pandangan minus 5. Menurut Aprianti, dia telah alami masalah pandangan mulai sejak kelas III SD. Walau telah melaporkan keadaan penglihatannya pada orang tau, namun hingga kelas VI ia tak kunjung dibelikan kaca mata oleh orang tuanya.

" Bila saksikan dari jauh ngak dapat baca pelajaran di papan catat, jadi mesti duduk di depan. Terkadang pinjam cacatan kawan untuk menulis lagi, " kata siswa berjilbab ini. Sesudah memperoleh kaca mata dengan minus yang cukup tidak tipis, Aprianti saat ini dapat lihat dengan terang dari jarak jauh. Walau alami masalah pandangan dara manis itu mengakui tak menggalami ketertinggalan dalam pelajaran di sekolah.

Impast District Governoun of Lion Club 307 BI Indonesia, Harianto Setiadinata, menyampaikan, dari penilaian yang dikerjakan pihaknya di Indonesia ada kian lebih 3 juta orang alami kebutaan. Sekurang-kurangnya pada th. 2013 ada 7 juta anak umur sekolah yang alami permasalahan kesehatan mata. " Satu diantara pemicu tingginya jumlah masalah masalah pandangan yakni rutinitas jelek waktu melihat tv, kesukaan bermain game dalam periode waktu lama serta posisi membaca yang salah, " tuturnya.