E-learning di perguruan tinggi belum terinisiasi sistematis

Profesor di bagian tehnologi instruksi serta e-learning, Prof. Paulina Pannen, Ph. D., menyampaikan, aplikasi cara evaluasi jarak jauh atau e-learning pada beberapa besar perguruan tinggi di Indonesia belum terinisiasi dengan cara systematis. " Telah banyak (perguruan tinggi) yang menginisasi e-learning, namun belum terinisiasi dengan cara systematis. Jadi ada banyak berbentuk usaha dari dosen-dosen yang lihat ada pergantian serta beberapa orang yang suka terhubung tehnologi untuk mengaplikasikan e-learning, " katanya dalam seminar masalah e-learning di universitas UI, Depok, Jawa Barat, Senin.

" Jadi belum tersistemasi dengan cara luas. Terkecuali bila di perguruan tinggi besar seperti UI, ITB, memanglah telah gunakan (e-learning cukup lama), " kata Paulina. Dia menyampaikan, dari keseluruhan seputar 3600 perguruan tinggi di Indonesia, baru seputar 600 atau 16 % perguruan tinggi yang mengaplikasikan cara evaluasi jarak jauh atau e-learning.

" Untuk mata kuliah, sekarang ini telah kian lebih 2000 mata kuliah yang mengaplikasikan cara pembalajaran ini. Lantas, dari 100 program studi, telah 30 % mata kuliah yang mengaplikasikannya, " kata Paulina. Menurutnya, diantara beragam masalah aplikasi e-learning di perguruan tinggi, resistensi dosen yaitu satu diantaranya.

Hal semacam ini, lanjut Paulina, sesungguhnya lantaran keengganan dosen saja. " Resistensi dosen sebenarnya lantaran ketidakbisaan saja. Namanya suatu hal yang baru, kita mesti belajar lagi, kan males, " tuturnya. Disamping itu, dalam peluang yang sama, direktur Pusilkom UI, Widianto S. Nugroho, Ph. D., mengaku, mengubah langkah mengajar beberapa dosen adalah tantangan yang paling susah dalam aplikasi e-learning.

" Mulai sejak semula sistem evaluasi jarak jauh di universitas UI yaitu 14 th. lantas, kami coba mengubah cara evaluasi, serta paling sulit yaitu mengubah langkah mengajar kami (dosen), " tuturnya. Dia mengungkap, di UI sendiri, e-learning sudah mulai dikenalkan mulai sejak th. 2002 lantas dengan memasukkan tiga fakultas. Empat th. lalu, yaitu 2006 cara evaluasi ini sudah diaplikasikan oleh seluruhnya fakultas.

E-learning adalah sistem pendidikan yang memanfatkan tehnologi info serta komunikasi (TIK) dengan cara systematis dengan mengintegrasikan seluruhnya komponen evaluasi, termasuk juga hubungan evaluasi lintas ruangan serta saat dengan kualitasi yang terjamin. Kehadiran pendidikan jarak jauh berbasis tehnologi info serta komunikasi (TIK) di Indonesia sudah ditanggung oleh Surat Ketentuan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 107/U/2001 perihal Penyelenggaraan Program Pendidikan Tinggi Jarak Jauh.