Wapres: Indonesia Kekurangan Guru

Wakil Presiden Boediono menyampaikan, pendidikan yaitu hak tiap-tiap anak bangsa. Tetapi, Indonesia masih tetap kekurangan guru. Kekurangan guru ini, kata Boediono, tidak cuma dalam jumlah saja. " Tetapi juga kurang absennya, berarti masih tetap ada guru yang tidak sering datang ke sekolahnya untuk mengajar, " tuturnya di Jakarta, Kamis, (18/9).

Boediono mengakui, ia pernah pergi ke Indonesia Timur. Waktu berkunjung ke suatu sekolah, cuma ada dua orang guru di sekolah itu. Menurut pernyataan guru disana, kata Boediono, cuma mereka berdua yang mengajar. Sedang guru-guru yang lain termasuk juga kepala sekolah tidak sering datang ke sekolah. Argumennya, tutur Boediono, transportasi yang susah. Jarak rumah guru ke sekolah yang susah dijangkau.

" Ini dapat permasalahan yang perlu diatasi di beberapa daerah yang terpencil. Transportasi, infrastruktur butuh diperbaiki, " kata Boediono.

Terkecuali permasalahan itu, tutur Boediono, ada pula permasalahan distribusi guru yang kurang pas tujuan. Ada daerah yang umumnya guru, sesaat daerah yang lain masih tetap sangatlah kekurangan guru.
Seluruhnya guru, kata Boediono, mesti disebarkan ke semua pelosok tanah air. " Mesti ada pemerataan guru, " tuturnya.