Komentar PGRI Terkait Polemik Nilai Matematika 20

Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo mulai bicara berkenaan masalah PR matematika yang di beri nilai 20. Sulistiyo mengakui, dianya belum memperoleh konfirmasi dengan cara segera dari guru apakah pemberian nilai itu adalah kekeliruan dari pengajar atau kekeliruan si murid.

" Bila itu memanglah kekeliruan guru, itu mesti diberikan penjelasan ke murid. Namun saya belum dapat meyakinkan, lantaran yang berkaitan belum bisa di konfirmasi, " kata Sulistiyo. Tetapi, selama ini, Sulistiyo belum lihat unsur kesengajaan yang dikerjakan oleh guru. " Bila memanglah ada kesengajaan, ini sangatlah disesalkan, " kata dia.

Berkenaan nilai PR matematika yang pernah ramai di media sosial itu, kata Sulistiyo, terdapat banyak kemungkinan. Salah satunya, ada aspek ketidakmampuan guru dalam menuturkan materi pelajaran pada murid.

" Bila itu kekeliruan guru, guru memanglah tak mempunyai kekuatan untuk menuturkan. Saya berterimakasih pada orangtua serta kakak yang sudah memberi input. Berkenaan masalah ini, saya bakal selekasnya mengkonfirmasi ke pihak guru, " kata Sulistiyo.

Di ketahui, account media sosial atas nama Muhammad Erfas Maulana jadi buah bibir serta menghebohkan komunitas dunia maya. Pemicunya, dia mengunggah pekerjaan rumah (PR) matematika adiknya yang di beri nilai 20 oleh gurunya walau seluruhnya jawabannya benar.

Sang guru menyalahkan nyaris seluruhnya jawaban PR anak kelas 2 SD itu, lantaran rencana atau langkah pelaksanaannya tidak sama lewat cara guru itu. Beberapa pemakai Facebook juga ramai memperbincangkan permasalahan itu.